๐ต Jangan Merasa Lebih Baik Dari Orang Lain
Discovershort videos related to jangan merasa lebih baik dari orang lain on TikTok. Watch popular content from the following creators: amer(@amer_4646
Dalamhadits yang lain Rasulullah SAW bersabda: jangan kau senang atas kesususahan saudaramu (atau merasa lebih baik darinya) sehingga allah memberinya rahmat (ni'mat) dan memberi mu cobaan (kesusahan).
Ataumungkin kita pernah merasa bahwa hafalan al-Qur'an kita lebih baik dan lebih banyak dari pada orang lain, rasa itu bisa jadi akan menggeret kita untuk merasa lebih baik dari orang lain. Maka agar rasa itu tidak muncul, bacalah ayat-ayat al-Qur'an sesuai kebutuhan dan sesuai dengan situasi, tanpa harus mengingat-ingat jumlah dan
Sebagaiumat manusia yang dianugerahi hati dan juga akal sudah sepatutnya kita menjaga perilaku dan tidak memandang rendah orang lain. Apa yang mengilhami saya adalah membantu orang lain untuk menjadi lebih . Kalau kau telah berbuat baik kepada orang baik, maka kau telah . Namun, sebagai motivasi berikut ini ada . 53 Kata-Kata Bersyukur Kepada
JANGANMERASA DIRI KITA LEBIH BAIK DARIPADA ORANG LAIN. TAUSIYAH BEHIJAB; by Behijab - Januari 18, 2017 Januari 17, 2017 0. "Aku banyak kekurangan dan kelemahan, semua orang lain lebih baik dari aku karena hati manusia masing-masing hanya diketahui Allah"
Jikamemang ada sikap yang harus kamu ubah, jangan jadikan itu sebagai beban. Namun sebagai tanggung jawab agar kamu bisa menjadi manusia yang lebih baik. Ubahlah hal tersebut dengan tulus, tanpa merasa terpaksa maupun tertekan. 4. Berterimakasih. Tips menyikapi kritikan yang keempat adalah berterima kasih dengan orang yang sudah memberimu kritik.
Fimelacom, Jakarta Ada beberapa hal yang bisa membuat kita merasa geram dan kesal dari sifat seseorang, misalnya saja menghadapi orang yang sok tahu dan sombong. Orang-orang seperti ini, biasanya mereka mengharap orang lain untuk menghargai pendapatnya. Mereka juga orang yang merasa benar dan tindak ingin ada orang lain yang lebih baik darinya.
Denganmenjadi orang biasa pada umumnya manusia di komunitas sosialnya serta merasa menjadi manusia terburuk, seseorang akan terjaga dari kesombongan yang menyebabkan merasa benar sendiri. Hal ini yang sering dilupakan oleh umat Islam dewasa ini. Mereka menganggap seakan-akan diri mereka lebih baik dari yang lain. Sehingga menutup kemungkinan
Dalamsambutan Nuzulul Quran, Presiden Jokowi mengatakan, jangan sampai ada di antara kita merasa lebih baik atau merasa lebih suci dari yang lain. E-PAPER. E-PAPER.
Padahal tidak semua kritik dari orang lain merupakan hal negatif. Bisa jadi, kritik dan masukan orang lain bermanfaat untuk pengembangan kepribadian pribadi. Bukan hanya tidak bisa menerima kritik, orang yang mengalami gangguan kepribadian narsistik cenderung untuk merasa depresi dan gangguan mood karena senantiasa menginginkan kesempurnaan.
Dankalaupun ternyata kita memang mampu berbuat lebih baik daripada orang yang kita cari-cari kesalahannya/kritik, maka bersyukurlah, jangan sampai hal tersebut menjadikan kita ujub dan tidak berarti hal tersebut membolehkan kita meneruskan mencari-cari kesalahan orang lain, perhatikanlah hadits-hadits shahih terkait.
Ual08. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Si A dan si B sedang belajar di rumah masing-masing. Besok ujian Matematika. Kata guru, ada seratus soal pilihan ganda. Semua bahan ajar telah disampaikan, tidak terkecuali contoh-contoh soal. Kedua anak itu belajar ujian tiba. Berlomba dengan waktu, mereka mengerjakannya. Beberapa hari kemudian, hasilnya keluar. Si A beroleh nilai 50, karena berhasil menjawab 50 soal dengan benar. Si B mendapat 80. Dalam hatinya, si B merasa diri lebih baik dari si A. Hidup adalah kompetisi. Sebagian menyadari, karena itu muncul dengan alamiah, sebagai akibat dari interaksi dengan orang lain. Bila hidup sendirian dalam gua, beda cerita. Terjadinya di mana-mana. Bisa dalam sekolah, pekerjaan kantor, mencari pasangan, mengikuti segala lomba, dan lainnya, yang melibatkan banyak orang. Tiap-tiap orang punya strategi. Tiap-tiap orang ingin mencapai hasil kompetisi telah keluar, ada yang puas, ada pula yang kecewa. Ada yang berpendapat bahwa kita tidak perlu membanding-bandingkan diri dengan prestasi orang lain. Ini bisa memicu rasa iri dan mengganggu emosi jiwa. Ada pula yang beranggapan bahwa dengan mengukur pencapaian diri berdasarkan hasil orang lain, bisa menggairahkan motivasi untuk lebih lagi berjuang seperti orang itu. Jika dia bisa, mengapa saya tidak?Keduanya benar dengan argumen masing-masing. Efektif pula manfaatnya ketika diaplikasikan pada saat yang tepat. Tetapi, salah, jika digunakan untuk membenarkan kemalasan, sehingga hasil yang diperoleh seadanya. Saya akan melengkapi pandangan itu. Namun, lebih kepada soal rasa. Bagaimana seandainya pencapaian kita lebih bagus dari orang lain, sehingga kita merasa lebih baik? Bolehkah merasa lebih baik? Bolehkah si B pada ilustrasi di atas merasa lebih baik dari si A? Sangat ukur kemajuanDengan mendapat 80 yang memang lebih bagus dari 50, si B menilai dirinya dapat berpikir lebih pintar daripada temannya. Berarti, kemampuan otaknya bagus, meskipun masih bisa dimaksimalkan sehingga beroleh nilai 100. 1 2 3 Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Jakarta Kita mungkin sering membandingkan diri dengan orang lain, atau selalu merasa bahwa orang lain selalu lebih baik dari diri kita. Entah dalam pekerjaan, prestasi akademik, sosial dan hal lainnya. Kita selalu merasa kurang, padahal belum tentu orang lain juga lebih baik dari diri kita, hanya saja kita kadang berpikir berlebihan dan malah dimanipulasi oleh pikiran sendiri, sehingga bawaanya negatif terus. Berikut ini beberapa alasan yang membuat kita kerap merasa orang lain lebih baik dari diri kita sendiri. 1. Tidak merasa percaya diri pada sesuatu yang dipilih Ktika kita tidak merasa percaya diri dengan diri kita sendiri, kita memiliki kecenderungan untuk ingin membandingkan diri kita dengan orang lain. Mungkin karena kita imerasa tertinggal atau merasa bahwa kita telah mengacaukan hidup kita. Tetapi, hidup bukan tentang apa yang orang lain katakan, melainkan apa yang kita butuhkan untuk hidup kita sendiri. Saatnya untuk mulai merasa lebih percaya diri dan fokus pada tujuan, karena sekeras apa pun kita berusaha akan selalu ada orang yang melakukan dengan lebih baik daripada Terpaku pada standar orang lainIlustrasi/copyrightshutterstock/ pola asuh orangtua mungkin juga memengaruhi ini, kita dari kecil dididik bahwa kesuksesan harus begini, dan keberhasilan diukur dengan hal-hal tertentu. Padahal, semua orang berhak menentukan kesuksesan dan keberhasilan sesuai dengan versinya masing-masing. Kamu mungkin tak memiliki apa yang orang lain miliki yang dikatakan sebagai sukses. Tetapi jika kamu merasa bahwa dirimu sudah cukup dan bahagia, maka sebenarnya itulah sukses versi dirimu, dan tak perlu memaksakan dirimu untuk mengikuti standar orang lain. 3. Tidak merasa melakukan hal sebaik orang lain Semua orang punya waktunya masing-masing dan mereka dibekali bakat dalam hal yang berbeda. Jika kamu bisa berbakat dalam menyetir dan kamu menjadi sopir, itu tidak masalah karena itu adalah bakatmu, jangan bandingkan diri dengan seseorang yang bekerja di pertambangan, misalnya. Dan karena semua itu kamu menganggap dirimu tak melakukan sesuatu dengan baik, padahal tak semua orang memiliki bakat yang sama yang denganmu dan itulah yang menjadikanmu Kita tak tahu seberat apa masalah orang lainilustrasi perempuan sedih/Photo by Agung Pratama from PexelsKita mungkin melihat orang lain dengan kehidupannya yang berjalan baik-baik saja, atau mereka selalu terlihat ceria. Padahal, bisa saja di balik itu semua mereka memiliki banyak masalah, hanya saja mereka pandai menutupinya. Yakinlah, tak ada orang yang tak memiliki masalah di dunia ini, hanya saja tak semua orang memperlihatkannya. Jadi, jangan pernah merasa hanya dirimu yang tak baik-baik saja. 5. Kita tidak cukup beryukur dan menghargai diri sendiri Jika kita terus-menerus membandingkan diri kita dengan orang lain, sulit untuk merasa bersyukur karena kita selalu merasa membutuhkan kurang. Padahal banyak sekali keberuntungan yang kita dapatkan setiap hari dalam hidup yang bahkan mungkin tak dimiliki orang lain. Kamu tidak perlu menjadi lebih seperti orang lain dan hanya perlu lebih menjadi diri sendiri. Membandingkan diri adalah sifat alami, dan itu mungkin terjadi pada setiap orang, baik dalam hal akademis, pekejerjaan, bisnis bahkan rumah tangga. Tetapi jangan sampai membandingkan diri justru membuatmu semakin terpuruk dan pesimis tentang kehupan, lihatlah lebih dalam dirimu dan lihatlah sejauh apa kamu sudah melangkah, bukankah dirimu adalah orang yang hebat?ElevateWomen
Ilustrasi Tidak bisa disangkal, dalam pergaulan dengan sesama manusia kita sering bertemu dengan orang-orang yang levelnya lebih rendah dari diri kita, baik secara keilmuan, pengalaman, harta benda, bahkan juga secara pemahaman agama, akhirnya kita tergoda untuk merasa diri lebih baik dari yang lain. Dalam Islam kita tidak dianjurkan untuk merasa diri lebih baik dari yang lainnya bahkan diangkap sikap tercela, sekalipun nyata-nyata kita memang tampak lebih superior dibanding sesama. Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda, ุซููุงูุซู ู
ูููููููุงุชู ุดูุญูู ู
ูุทูุงุนู ููููููู ู
ูุชููุจูุนู ููุฅุนูุฌูุงุจู ุงููู
ูุฑูุกู ุจูููููุณููู โTiga perkara yang membinasakan rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiriโ HR. At-Thabrani dalam Muโjam Al-Ausath Sufyan ats-Tsauri rahimahullah berkata โBerbangga Diri, sampai-sampai dikhayalkan, โbahwa engkau lebih baik dari pada saudaramuโ. Padahal bisa jadi engkau tidak mampu mengamalkan sebuah amalan yang mana dia mampu melakukannya. Padahal bisa jadi dia lebih berhati-hati dari perkara-perkara haram dibandingkan engkau, dan dia lebih suci amalannya dibandingkan engkau.โ Hilyatu al-Auliyaโ juz 6, 391 Imam Ibnu Hazm rahimahullah berkata, โBarangsiapa diberikan musibah berupa sikap berbangga diri, maka pikirkanlah aib dirinya sendiri. Jika semua aibnya tidak terlihat sehingga ia menyangka tidak memiliki aib sama sekali dan merasa suci, maka ketahuilah sesungguhnya musibah dirinya tersebut akan menimpa dirinya selamanya. Sesungguhnya ia adalah orang yang paling lemah, paling lengkap kekurangannya dan paling besar kecacatannya.โ Al-Akhlaq wa as-Siyar fii Mudawah an-Nufus, dinukil dari Maโalim fii Thoriq Thalab al-Ilmi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda ูููู ููู
ู ุชููููููููุง ุชูุฐูููุจููููู ุฎูุดูููุชู ุนูููููููู
ู ู
ูุง ูููู ุฃูููุจูุฑู ู
ููู ุฐููููู ุงููุนูุฌูุจู ุงููุนูุฌูุจู โJika kalian tidak berdosa maka aku takut kalian ditimpa dengan perkara yang lebih besar darinya yaitu ujub ! ujub !โ HR Al-Baihaqi dalam Syuโabul Iman no 6868, hadits ini dinyatakan oleh Al-Munaawi bahwasanya isnadnya jayyid dalam At-taisiir, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaamiโ no 5303. Bila kita merasa telah menjadi orang yang baik saja dianggap ujub, sebagaimana ditanyakan kepada Aisyah radliyallahu anha siapakah orang yang terkena ujub, beliau menjawab โBila ia memandang bahwa ia telah menjadi orang yang baikโ Syarah Jami As Shaghir. Bagaimana bila disertai dengan menganggap remeh dan merendahkan orang lain? Merasa diri paling benar, paling suci, paling aman dari dosa, paling beriman atau bahkan paling berhak masuk surga adalah beberapa bentuk sikap sombong dalam Islam dan merupakan perbuatan yang sangat dicela oleh Allah Taโala. Karena itu, sebagai seorang muslim sangat dianjurkan untuk lebih mengenal dirinya sendiri introspeksi diri guna menghindarkan kita dari berbagai penyakit hati sombong, riya, ujub, takabur, dan lain sebagainya. Wallahu aโlam Abu MiqdamKomunitas Akhlaq Mulia
jangan merasa lebih baik dari orang lain